Sabtu, 11 Februari 2017

Masih Mau Neh Ngiri?

0


Ada yang pernah nonton film “Joshua oh Joshua”? Ini salah satu film keren yang saya tonton pas masih imut-imut kaya marmut nih #narsis.mode.on.hehe. Mungkin kalian juga pernah nonton wahai generasi awal 2000-an. Dan dulu saya suka banget sama salah satu soundtracknya. Bunyinya kurang lebih kek gini nih di pertengahannya:
Jangan hei jangan, jangan sedih melihat temanmu bahagia..
Jangan hei jangan, jangan bahagia melihat teman bersedih..
Sirik itu namanya! Sirik tanda tak mampu! Sirik tak baik adanya! Sirik buang jauh-jauuu..uh

Wah dulu saya sama temen-temen SD seneng banget nyanyiin part ini sambil nunjuk-nunjuk temen di depan kita seolah bilang: Oy, oy, lo tuh yang suka sirik, gua mah kagak. Hoho..
Btw, pernah gak kalian ngerasain apa yang disebutin lagu diatas? Aku pernah dan gak mau lagi. Soalnya gak enak banget! Bikin sesek dan nyesek. Kita jadi gak bahagia liat orang seneng, seneng liat oranglain susah.  Bahkan saat yang bahagia itu temen baik kita sendiri. Hiii, serem ya? Hatinya pasti menderita banget. Dan yang namanya sirik ujungnya pasti dengki, naudzubillah..
Aduhh, bro en sis..

Hidup ini terlalu singkat kalau cuma diisi buat iri sama keberhasilan orang lain! Kapan berkaryanya dong kalo ngurusin soal ini mulu? Dan berbagai penyakit hati kek sombong, iri dkk ini gak akan muncul kalo hatimu bersih. Allah bilang semua kebaikan itu dari-Nya sedang keburukan yang kita terima itu dari diri kita sendiri. So, coba deh introspeksi diri.
Sebetulnya Allah udah ngasih masing-masing kita jalan menuju keberhasilan dan kebahagiaan kita sendiri. Kalo kita ngerasa hidup kita stagnan, gitu-gitu aja, atau malah gagal terus, padahal orang laen mah keliatannya makin bersinar, itu tuh gak lain dan gak bukan karena kitanya sendiri. Kurang usaha, maunya diem di zona nyaman aja. Bandel, selalu ngelakuin hal-hal yang Allah gak suka. Pentes kalo Allah ‘jewer’ kita di dunia dengan berbagai kesusahan hidup. Dan bersyukurlah karena kata Charlie ST 12 itu tandanya: Sungguh.. Allah masih sayang padamu, jangan.. sampai kau ditinggalkan Allah, begi..tu sangat berharga diri-Nya bagimuu # ini lagu Bang Charlie yang direvisi sesuka hati oleh penulis.

Coba-coba, itu hati dilaundry dulu deh#hoho.dikate.apaan? Iya, hatinya yang kudu dibersihin dulu. Kalo hati baik, seluruh part dalam diri kita juga jadi baik. Pikiran positif, kata-kata yang keluar positif, kesehatan terjaga dll. Percayalah, percayalah!  Rasulullah SAW loh ini yang bilang, bukan saya.

Trus, gimana caranya ngelaundry hati?
Datang aja ke tempat laundry nya, ke Sang Pemilik hati. Bertaubat, sesali, akui kesalahan, move on alias hijrah menuju kebaikan dan bertekad buat gak ngelakuin lagi hal-hal yang dibenci-Nya. Perbaiki ibadah kita pada Allah, ibadah lewat sesama makhluk, banyakin berdo’a dan minta supaya hatinya dibikin baik dan berbagai cara buat ‘get more like from Allah’#pinjem judul ceramahnya ya Ust. Hanan Attaki, punten..

Perbanyak taubat, belajar bersyukur mulai dari yang kita miliki saat ini, positif thinking terus sama siapapun, apalagi sama Allah! Dan selalu percaya bahwa Allah yang Maha Baik pasti akan selalu memberi yang terbaik untuk orang-orang yang berusaha menjadi baik.

Terakhir saya tutup dengan part awal dari soundtrack “Joshua oh Joshua” lagi
Jika temanmu sedang berdukaa..
Jika temanmu sedih hatinyaa..
Hiburlah hatinya buatlah dia agar selalu merasaa
Gembiraa..
Jika temanmu bergembiraa..
Jika temanmu senang hatinyaa..
Rasakan dekaran sukanya turutlah menjadi bagian,
darinyaa..
Selamat berjuang memperbaiki hati! (dakwatuna.com/hdn)

Sudahkah Kita Merasakan Keberkahan Alquran ?

0


Barokah adalah sesuatu yang sedikit namun bernilai besar di sisi Allah Swt, karena adanya pelipat gandaan ‘amal dari-Nya.
Al Quran disebut kitab Mubarok. Karena seseorang yang berinteraksi dengan Al Qur’an akan mendapat jaminan keberkahan yang besar dari Allah Swt
Adalah Sa’d bin Muadz masuk Islam di saat usia 30 tahun. Beliau syahid di usia 36 tahun Jadi hanya 6 tahun berharokah. Namun bukti keberkahan umurnya, saat wafat beliau terjadi 3 peristiwa :
1. Bergetar Arsy Allah Swt,
2. Dikawal oleh 70.000 MalaikatNya,
3. Saat dikuburkan, tercium bau yang sangat harum.
Wahai Mukminin …
Mari bersegera membangun hubungan yang akrab dengan Al Qur’an.
Sungguh waktu hidup ini sangat singkat, raihlah keberkahan dengan selalu dekat bersama Al Qur’an.
Pastikan hari ini kita berniat untuk menjadi sahabat Al Qur’an.

Senin, 05 Desember 2016

Regenerasi Forum Rohis ke-11

0



BOGOR --- Forum Rohis Diploma IPB melaksanakan regeneasi kepengurusan yang ke-11 pada Ahad (4/12) bertempat diruang TPAI Masjid Al-Ghifari IPB.

Andre Setiawan selaku ketua Forum Rohis G10 menyatakan berharap kepada teman-teman pengurus sebelumnya untuk membantu dan membimbing kepada kepengurusan yang nantinya akan melanjutkan estafet dakwah dikampus ini.

"Berharap kepada teman-teman pengurus BPH-Co sebelumnya untuk terus membantu teman-teman yang ada di kepengurusan baru ini," kata Andre pada saat memberikan kata sambutan.

Andre pada akhir sambutannya mengatakan berterima kasih kepada teman-teman pengurus sebelumnya yang telah membantunya dalam kepengurusan ini dan mohon ma'af apabila pada kepengurusan sebelumnya yang masih belum memberikan yang terbaik kepada teman-teman semuanya. 

"Terima kasih kepada teman-teman pengurus G10 yang telah membantu saya dalam melaksanakan amanah pada kepengurusan sebelumynya, dan mohon ma'af kepada kepengurusan sebelumnya belum bisa memberikan yang terbaik pada teman-teman," Ujar Mahasiswa Program Keahlian Akuntansi angkatan 51. 

Acara regenerasi tahun ini juga megundang salah satu panti asuhan yang ada di sekitar wilayah kampus IPB Cilibende dan Gunug Gede dan diadakan kegiatan bakti sosial memberikan berbagai kebutuhan seperti pakaian, alat tulis,dll.

Rabu, 30 November 2016

[DUKA ROHINGYA DUKA KITA JUGA]

0

Assalamu'alaikum warahmatullohi wabarakatuh.

Tahukah ada saudara kita yang tak punya tempat untuk bermukim? Terusir dari negaranya sendiri.
Tahukah ada saudara kita yang tidak bisa hidup dengan tenang? Dibayangi oleh teror setiap waktu.
Tahukah ada saudara kita yang dibantai? Disiksa dan diperlakukan dengan kejam layaknya bukan manusia.
Itulah yang dirasakan saudara kita di Rohingya.

Forum Rohis Diploma IPB mengajak teman-teman untuk ikut berperan membantu saudara muslim di Rohingya dengan menyalurkan donasi.Tunggu kami di kelas-kelas anda😊

🗓Rabu 30 November 2016 - Sabtu, 10 Desember 2016

Atau kirim donasi ke
BNI 493751 a.n Intan
Konfirmasi : 0858-1174-6754 (intan) dengan memfoto bukti transfer dan format Nama_Pk/Angkatan_JumlahUang

Siapkan infaq terbaik kalian untuk membantu saudara muslim kita disana karena Duka Rohingya Duka Kita Juga.

"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakan sulit tidur dan demam." (HR. Muslim)

#STOPGENOCIDE
#SAVEROHINGYA

Contact Person Donasi :
-ikhwan
0822-8506-8781(Alif Rizky TMP 52)
-akhwat
0857-1523-5954 (Nida AKN 52)

#ForumRohisDiplomaIPB

🇮🇩 Media Sosial Forum Rohis Diploma IPB 🇮🇩

Facebook : https://www.facebook.com/rohisjipb
Instagram : https://www.instagram.com/ldkalghifari/
Twitter : https://twitter.com/FR_DiplomaIPB
Line : http://line.me/ti/p/%40xwc2571s
Blog : http://forumrohisdiplomaipb.blogspot.com/
Email : forum.rohis@gmail.com

Senja di Perantauan

0

Biru cerah telah berubah menjadi jingga kemerahan
Cahaya surya pun perlahan mulai beralih posisi
Ufuk senja pun mulai menampakkan diri
Hingga menjadi satu pertanda, pergantian waktu akan menghampiri


Senja…
Batas waktu antara langit biru cerah dan langit gelap gulita
Menjadi batas pergantian waktu antara keduanya
Senja, terapit dua waktu
Warna jingga kemerahan mulai perlahan berubah
Berubah menjadi wujud hitam gelap
Tak terasa pergantian waktu akan tiba
Menandakan inilah waktu senja
Kini, aku saksikan khalayak sibuk berlari dengan senja
Ini senja yang tak seperti biasa aku rasa
Tak seperti biasanya senja dibiarkan berlalu
Berlalu tanpa penyesalan waktu

Samar-samar namun semakin jelas terdengarAku saksikan khalayak sibuk berlari dengan senja
Mengejar keberkahan di pergantian waktu siang menuju malam
Aku menyaksikan mereka begitu sibuk
Sibuk untuk mengejar bukan untuk membiarkan berlalu
Disaat khalayak diluar sana sibuk melupakan
Melupakan tentang kewajiban sebagai seorang hamba
Sungguh begitu angkuhnya manusia pada pemilik hidupnya
Mereka enggan berdoa memohon pada Sang Pencipta
Lantunan Dzikrullah mulai terucap dari lisan tak bertulang
Kedua telapak tangan mulai menengadah menghadap langit
Bait-bait doa yang dipanjatkan mulai melangit
Lantunan Rabithah senja mulai menggeming di kedua telinga
Lafadz-lafadz yang indah menenangkan hati
Ini bukan senja yang biasa dirasa
Ini senja yang begitu hangat
Meski, saat hujan air menjatuhi bumi sekalipun



Sumber: http://www.dakwatuna.com/2016/11/23/83739/senja-di-perantauan/#axzz4RUDKZOeb

Selasa, 11 Oktober 2016

Salim A Fillah : Bekerja itu Ibadah, Rezeki itu Urusanya Allah

0

Sayidah Hajar, Istri Nabi Ibrahim Alaihi Salaam itu ketika diuji oleh Allah Subhanahu Wataala, bayi Ismail menangis sementara air susunya sudah habis. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya Sayidah Hajar berlari naik keatas bukit Safa, adakah orang yang bisa dimintai pertolongan. Kemudian melihat kebawah, adakah mata air yang memungkinkan untuk diambil. Kemudian Sayidah Hajar berlari kearah bukit Marwah, balik lagi ke Safa dan terus berulang sampai tujuh kali. Setelah keletihan yang memuncak, ternyata mata air Zam-Zam muncul dibawah kaki Nabi Ismail”.
Sepenggal kisah Sayidah Hajar mencari rezeki dengan melakukan ikhtiar berlari, ternyata Allah berikan rezeki dari tempat yang tidak terduga. Demikianlah Allah memberikan rezeki bagi orang yang bertaqwa dari jalan yang tidak terduga, tidak selalu melalui jalan Ikhtiarnya, dimana tempat rezeki itu berada terserah Allah. Tugas kita hanya beribadah dan bekerja sesuai dengan arahan Allah.
Antara bekerja dan rezeki, bukanlah dua hal yang selalu harus menjadi hukum sebab akibat, karena rezeki kadang perlu kita tafakuri. Rasulullah pernah bersabda bahwa “Sesungguhnya rezeki itu akan mecari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya.”
Imam Al Ghazali pernah mengucapkan bahwa bisa jadi engkau tidak tau dimana rezekimu, namun rezekimu tau dimana engkau. Jika rezeki itu ada dilangit maka Allah akan turunkan, jika rezeki itu berada didalam bumi maka Allah akan perintahkan untuk muncul supaya berjumpa dengan kita.
Rezeki itu punya perjalananya dan perjalanan rezeki menuju kita terkadang lebih dahsyat. Sebagai contoh sederhana adalah bagaimana Allah kirimkan makanan sebagai rezeki seekor Cicak, semua yang dimakan cicak adalah binatang yang terbang, sedangkan Cicak hanya bisa menempel di dinding. Namun ketika Allah sudah perintahkan rezeki itu mendekat, maka dengan cepat mendekat.
Maka sudah jelas bahwa rezeki itu sudah dijamin oleh Allah, sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan, yang perlu kita khawatirkan adalah  pertanyaan atas rezeki itu sendiri. Rezeki yang Allah berikan kepada kita itu digunakan untuk apa. Jadi yang terpenting bukan punya apa, namun kita harus memiliki jawaban ketika rezeki Allah itu datang, buat apa?
Dikutip dari ceramah Ustadz Salim A Fillah

Senin, 10 Oktober 2016

Insya Allah, jika Allah Menghendaki

0

Suatu hari, Rosulullah Shalallahu ‘alayhi wassalam didatangi oleh beberapa orang. Orang tersebut adalah orangQuraisy. Mereka mendatangi Rosulullah Shalallahu ‘alayhi wassalam karena hendak bertanya tentang suatu hal yakni tentang ruh, kisah Ashabul Kahfi, dan kisah Dzulkarnain. Lalu beliau Shalallahu ‘alayhi wassalammenjawab “Datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan kepadamu.”
Keesokkan harinya, orang Quraisy pun mendatangi Rosulullah Shalallahu ‘alayhi wassalam. Namun wahyu belum turun sehingga beliau Shalallahu ‘alayhi wassalam belum dapat menjawab pertanyaan orang-orangQuraisy tersebut. Hari-hari berikutnya pun wahyu belum juga turun
Kenapa wahyu belum segera turun kepada Rosulullah Shalallahu ‘alayhi wassalam? Ternyata, ketika RosulullahShalallahu ‘alayhi wassalam mengiyakan atau menjanjikan akan menjawab pertanyaan pada keesokkan harinya, beliau lupa mengucapkan suatu kalimat. Kalimat apa itu? Benar, kalimat Insya Allah (artinya jika Allah menghendaki). Karena hal tersebut lah maka turun firman Allah Subhanahu wata’ala yang di bawa Jibril ‘Alayhissalam. Firman tersebut adalah Qur’an Surat Al Kahfi ayat 23 dan 24.
“Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, ‘Aku pasti melakukan itu besok’, kecuali (dengan mengatakan), ‘Insya Allah.’ Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, ‘Mudah-mudahan Tuhanku akan memberi petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.’” (Qur’an Surat Al Kahfi: 23-24)
Ayat tersebut merupakan teguran Allah Subhanahu wata’ala kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alayhi wassalam karena beliau Shalallahu ‘alayhi wassalam terlupa mengucap kalimat Insya Allah ketika mengiyakan permintaan orang Quraisy pada saat itu.
Setelah hal tesebut terjadi, maka Rosulullah Shalallahu ‘alayhi wassalam bertaubat dan akhirnya turun wahyu yang merupakan jawaban dari pertanyaan orang-orang Quraisy.
Nah, sirah di atas merupakan bukti bahwasanya segala sesuatu yang kita janjikan dan kita inginkan akan terjadi apabila Allah Subhanahu wata’ala telah berkehendak. Perkara yang baik maupun yang buruk sekalipun apabila Allah Subhanahu wata’ala belum berkehendak, maka perkara tersebut belum akan terjadi. Contohnya adalah pencurian di sebuah perumahan. Perbuatan tersebut merupakan hal yang sangat tercela lagi dilarang oleh Allah Subhanahu wata’ala dan rosul-Nya. Namun hal tersebut tidak akan terjadi tanpa kehendak AllahSubhanahu wata’ala. Sama halnya apabila kita ingin berbuat baik atau beramal shaleh. Hal tersebut tidak akan terjadi apabila Allah Subhanahu wata’ala belum berkehendak.
Pandangan kita tentang baik buruknya suatu hal terkadang berbeda dengan pandangan Allah Subhanahuwata’ala. Sebagaimana fiman-Nya di dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 216. Allah Subhanahu wata’alaberfirman yang artinya,
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Qur’an Surat Al Baqarah: 216)
Begitulah adanya, Allah Subhanahu wata’ala lebih mengetahui tentang apa yang terbaik untuk kita daripada kita sendiri. Hal tersebut karena Allah Subhanahu wata’ala adalah rabbuna warabbukum, Rabb ku dan Rabb mu, penciptaku dan penciptamu.
Selain itu apabila kita menjanjikan sesuatu kepada orang lain, maka ucapkanlah Insya Allah. Insya Allah, AllahSubhanahu wata’ala akan menghendaki apa yang akan kita lakukan.
Wallahu a’lam bishawab.
Sumber : http://alhurriyyah.lk.ipb.ac.id/2016/07/insya-allah-jika-allah-menghendaki/
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html